Sunday, October 6, 2013

Asli atau Palsu, mereka tetap butuh uang !

nasib pengemis jalanan
kita semua sama
Dari apa yang saya tau, sebagian besar orang mengatakan bahwa pengemis adalah orang yang malas bekerja, tidak mau repot, bisanya tergantung sama orang, dan penipu. Menurut saya, pengemis adalah orang yang amat membutuhkan uang, entah alasannya apa yang pasti mereka butuh untuk bertahan hidup. Mungkin apa yang sebelumnya saya katakan ada benarnya meskipun terdengar sebuah penghinaan bagi mereka.


Fakta nya, tidak semua pengemis adalah pengemis. Saya katakan lagi, TIDAK SEMUA PENGEMIS ADALAH PENGEMIS. Ada beberapa pengemis yang SENGAJA di pekerjakan oleh oknum-oknum yang tak punya hati.
Ini semua untuk bertahan hidup !
Disisi lain, ada pengemis yang suka bohongin kita. Biasanya dia bikin luka bohongan (seperti yang di gambar) agar bisa menarik simpati kita. Nah, inilah yang mencoret wajah PENGEMIS JALANAN. Karena perilaku inilah, kini para pengemis bukan lagi orang yang butuh uang, sedekah, dan nafkah, tapi malah di jadikan sederajat dengan penipu dari pejabat tinggi.

Lantas apa alasan sebenarnya mereka berbuat seperti itu ? kembali ke arti Pengemis sebenarnya, yaitu orang yang membutuhkan uang untuk bertahan hidup. Mereka (sebagian) nekat berbuat seperti itu ya karena butuh uang dari orang yang bersimpati sama mereka.

Sebenarnya masih ada kok pengemis yang benar-benar pengemis. Yang pasti kamu tak akan tahu mana yang asli atau palsu.
Razia pengemis, hilang rasa kemanusiaan

Untuk memberantas wabah pengemis di ibu kota, pemerintah biasanya melakukan razia. Razia ini tujuannya memang dapat dikatakan baik. Apalagi yang menrazia para pengemis jalanan adalah sosok seorang pemuda gagah. Ingat ! pemuda gagah !

Indonesia dikenal dengan penduduknya yang ramah, santun, dan penuh senyuman. Namun fakta nya mengatakan bahwa rasa kesopanan, santun, dan penuh senyuman berubah menjadi rasa ketidakmanusiawi, individualisme, ketegasan secara berlebihan, dan kekurangajaran. Padahal pengemis tersebut adalah orang tua yang harus kita hormati. Mereka itu ORANG TUA !
Rasa kemanusiaan yang dapat dibilang NOL
Kalian boleh bilang saya salah, bodoh, dan sebagainya. Tapi saya disini pakai hati ! apalah arti ketegasan seperti ini ? kerusakan ? kekerasan ? memberantas kemiskinan ?

Seolah mereka hewan, di seret-seret tidak karuan. Inilah INDONESIA. Saya paham ketegasan itu penting, tapi tidak harus berlebihan ! agama juga melarang kita melakukan sesuatu secara berlebihan.
Mereka punya keluarga, seperti orang tua kita



Kamu bisaa bayangkan andai orang tua kita seperti itu ! atau mungkin kita punya anak, dan kita tak mampu bertahan hidup, saya yakin kemungkinan bisa timbul rasa untuk mengemis.

Kamu bisa bilang "ah, mereka cuma penipu, pengemis penghasilannya amalah besar". Memang, sebagian seperti itu. Namun apakah kamu tidak peduli dengan mereka ? apakah kamu semua yang beruang tak ingin membantu mereka ? Ingat ! orang tak selamanya kaya ! harta seharusnya digunakan untuk membahagiakan saudara yang tak mampu ! bukan untuk foya-foya.
bahagia mereka, bersyukur pula mereka

Betapa bahagianya mereka mendapat kan nafkah kecil yang bahkan mungkin tak mampu dibelanjakan sebungkus nasi bagi keluarga. Bagaimana kalau kita biayai hidup mereka ? atau kita tuangkan ilmu kepada mereka sehingga mereka dapat berkarya dan menghasilkan barang bernilai ?

Ayo lah Indonesia ! lihat saudara kita ! mereka membutuhkan kita, janganlah kau pandang sebelah mata. Jangan biarkan hidup mereka bergantung pada 'pengemis jalanan'. Kau tega membuat mereka tergantung pada profesi pengemis ? kau tega membuat mereka terpaksa menipu dengan luka-luka sekujur tubuh ? tidak kah kau bahagia saat melihat mereka senang, bersyukur alhamdulillah ?

Kenapa kita harus pandangi mereka sebelah mata ? STOP ! mulai dari sekarang ayo kita merdekakan mereka. Beri mereka sumber penghasilan, profesi, dan bantuan, agar tak sengsara di kemudian hari. Pengemis asli atau pun palsu tetaplah orang-orang yang kecil dan butuh uang demi kelangsungan hidupnya !

9 comments:

  1. Replies
    1. terimakasih telah berkunjung

      Delete
    2. sama-sama gan,
      sedikit tambahan tolong matikan captcha komentar biar yang berkomentar mudah dan tidak ribet dalam berkomentar.
      terima kasih

      Delete
  2. SAYA SETUJU DENGAN ANDA !

    walau mereka pengemis, mereka tetap punya HAM !
    seharusnya gk boleh dikerasin kayak gitu..

    ReplyDelete
  3. Saya baru belajar, tak mengerti benar atau salah,,, saya tegaskan SAYA BARU BELAJAR...
    Sebenarnya saya setuju dengan anda, namun ada juga rasa jengkel di hati saya,,,
    awalnya hanya 1 sampai 3 orang, setelah itu entah mengapa mereka jadi banyak, dengan penasaran saya menghampiri dan bertanya pada anak kecil itu,
    saya berikan 20.000 kepada anak itu, saya pun mengajaknya bercerita
    Ia bilang, bahwa bukan dia yang ingin mengemis tapi ibu si anak itu yang menyuruhnya, saat aku datangi rumahnya, tak jelek sedikitpun, berbeda dengan saya, bahkan saya berpikir rumahnya lebih bagus...
    Ibunya sehat, ayahnya sedang asik menonton tv, saya pikir orang2 dirumah itu sehat semua, lalu kenapa anaknya menjadi korban?
    INI SALAH SIAPA?
    saya geram! Saya baru saja ditampar!
    Pengemis harus tidak ada!!! Dan saya setuju!!!
    Stop Pengangguran!!! Dan saya setuju!!!
    Kita di suap untuk memilih mereka! Mereka yang memakan uang kita!
    Sungguh berengsek!!!
    Lalu jadi apa negeri ini?
    Mana janjinya??? Hai bung apa kau tuli???
    Atau tak mengerti bahasa indonesia?
    MANA JANJINYA?
    Pemimpinnya saja seperti itu, bagaimana dengan rakyatnya?
    Jangan ada pengemis lagi,,, kita sama2 kerja sama2 mati...
    Sama2 keluar keringat dan tenaga...
    Kalau mau pasti bĭŠa...
    Sehat untuk bekerja.. Bukan untuk ngemis lagi...

    ReplyDelete
  4. Dan percaya atau tidak, pengemis palsu ternyata lebih kaya daripada orang yg ngasih uang ke pengemis.. dan kekayaan yg didapatnya dihasilkan dari menipu..

    ReplyDelete
  5. Pekerjaan yang mudah mendapatkan uang dan tidak membutuhkan modal besar dan tidak perlu title tinggi dan penghasilan melebihi seorang manager ... Just kidding....

    ReplyDelete